Waktu itu tanpa ada niat sama sekali untuk perjalanan ke desa tahunan baru tegal ombo pacitan, ketika melihat seorang teman group kampus di whatsapp yang lagi ribut ingin mengunjungi salah satu kampung halamannya di daerah Pacitan. Diam-diam saya coba stalking aja dari pada ngikutin keributan yang nantinya malah tidak jadi berangkat karena ikut campur, 😀 Baru ngikut chat sebentar langsung di chat personal sama si Rizky tuan rumah yang menjadi tujuan liburan kali ini, “kamu beneran ikut?” mumpung lagi nganggur langsung saja saya balas “iya, berangkat”.
Kali ini yang jadi permasalahan yaitu kendaraan untuk dipakai ke Pacitan naik sepeda apa bawa mobil? akhirnya banyak yang memutuskan untuk menggunakan mobil saja. Setelah dapat mobil sekitar jam 9 malam saya menuju kerumah teman di daerah Menganti dan mulai berangkat sekitar jam 10 malam sambil jemput salah satu teman di daerah Sepanjang dan Tanggulangin, sambil nyantai berhenti di salah satu minimarket di daerah Mojokerto untuk membeli beberapa bekal buat persiapan di perjalanan. 😀
Beberapa jam kemudian sampai di alun-alun Ponorogo, kita muter-muter nyari makan udah pada tutup semua dan akhirnya melanjutkan perjalanan saja, ada di pinggiran jalan yang jual makan, saya coba tanyakan ternyata habis juga, wah nasib bakal puasa sampai tempat tujuan ni, padahal perut sudah kerucukan.
Masuk di daerah Tegal Ombo, perjalanan mulai sempit udah gitu naik turun, sampai juga di rumah teman saya sekitar jam 5 pagi, udaranya benar-benar terasa dingin sekali sampai-sampai ke kamar mandi saja takut. Haha Terpaksa harus cuci muka saja sambil nunggu agak siangan kita nikmatin segelas coffee, setelah jam 8 pagi kita diajakin si Rizky naik ke perbukitan untuk melihat sunrise yang katanya B-29nya Pacitan, haha ada-ada aja. Tapi beneran bagus juga loh tempatnya di perbatasan antara Ponorogo dan Pacitan, jadi kita bisa bolak-balik Pacitan-Ponorogo dengan jalan kaki, 😀 baru jam 9 pagi kita bisa melihat sunrise yang begitu indah serta pemandangan yang begitu sejuk dari atas pegunungan. Tak lama kemudian kita balik ke rumah untuk makan dan setelah itu tidur, siap-siap siangnya berangkat ke Pantai Srau Pacitan.
Setelah pulang dari Pantai Srau malam hari kita langsung tidur karena udah pada kecapean, paginya udah pada bangun semua untuk siap-siap balik ke Surabaya. Sebelum balik kita sempatkan dulu untuk mencari degan di kebun yang tak jauh dari rumah, saya coba manjat baru dapat setengah pohon rasanya pengen jatuh, 😀 ternyata susah juga ya dan biasanya kita hanya tau dengan cara membelinya dengan harga yang begitu murah tanpa melihat proses pengambilannya. Setelah dapat sekitar 9 degan langsung kami bawa pulang kerumah untuk dinikmatin disana dan rasanya terasa segar banget sesuai dengan kerja keras tadi. Hehehe
Setelah puas nikmatin degan kami pun bersiap-siap untuk packing barang dan pulang ke rumah, semoga di lain waktu dapat kesini lagi karena rasanya kurang puas jika hanya 2 hari disini dan hal yang paling saya ingat disini tidak ada jaringan telepon sama sekali mau pakai provider apa saja tidak akan ada jaringannya, jadi bersyukur banget bisa nikmatin liburan tanpa campur tangan gadget kecuali untuk mengambil gambar. ?