Angkringan Mbah Cokro Berikan Konsep Tempo Dulu

Begitu awal masuk, terlihat selogannya Indonesia masih ada dan memang tempat ini seperti angkringan pada umumnya dimana menyediakan menu-menu gorengan, pentol, tape, nasi kucing, kopi dan masih banyak lagi, akan tetapi dari angkringan mbah cokro ini ada yang beda dari biasanya loh, apa saja itu? Baca saja lanjutannya dibawah ini.

angkringan mbah cokro berikan konsep tempo dulu

Rata-rata pengunjung disini dipenuhi anak muda terutama bagi mahasiswa yang bertempat tinggal di Surabaya, meski ada juga beberapa orang dewasa. Konsep yang diberikan di tempat ini sangatlah unik seperti warung tempo dulu, dimana dinding-dindingnya terbuat dari anyaman bambu, tertempel poster-poster film zaman dulu, ada juga piringan hitam, kamera layar tancap, radio kuno, dan juga mesin jahit dipadu dengan bendera seolah menggambarkan suasana saat Ibu Fatmawati sedang menjahit Sang Saka Merah Putih.

angkringan-mbah-cokro-tawarkan-konsep-tempo-dulu

Tulisan-tulisan yang menempel pada warung juga menggunakan ejaan lama, seperti tulisan Waroeng Rakjat, Panggoeng Rakjat, Klonthong Ada dan masih banyak lagi. Sehingga benar-benar akan lebih terasa berada di warung zaman pra kemerdekaan. Hehe

Dari namanya sudah terlihat bahwa nama angkringan Mbah Cokro diambil dari nama pejuang nasional kita yaitu HOS Cokroaminoto. Angkringan mbah cokro buka mulai jam 09.00 – 04.00 (Dini Hari), harga yang ditawarkan juga sangat murah-murah jadi jangan khawatir bagi kalian yang phobia tanggal tua. 😀

angkringan-mbah-cokro-konsep-tempo-dulu

Awal datang kesini diberitahu adik saya dan sempat nyasar masuk ke perumahan Sidosermo Indah, hehe dan akhirnya ketemu juga tempatnya, jadi sebelum masuk ke jalan sidosermo indah kita lurus sedikit nanti lihat ke kiri dan kelihatan ada yang jaga di pos parkir, disitulah tempatnya Jl.Raya Prapen 22, Panjang Jiwo.

Ow ya, di tempat ini tidak ada wifi, jadi pastikan kalian sudah punya paketan masing-masing, mungkin juga lebih bagus seperti ini dimana lebih ditekankan pada aspek tempo dulunya dan pengunjung lebih fokus saling berbicara dengan teman-temannya bukan sibuk dengan masing-masing gadgetnya, selain itu kalian juga bisa enjoy main remi ataupun poker sampai pagi. 😀

angkringan-mbah-cokro

Kesan kesederhanaan di angkringan mbah cokro pasti akan kalian dapatkan seperti kesederhanaan pada orang-orang zaman dulu. Apalagi sambil mendengarkan alunan musik era 70 hingga 80-an, seperti lagu Hong Wilahengnya musisi asal Surabaya, almarhum Gombloh, lagu milik Tommy J Pisa, Koes Plus dan lain sebagainya. Jadi kita tidak akan lupa dengan ke-Indonesiaan yang ada bahkan kebersamaan seperti para pejuang yang bahu-membahu merebut kemerdekaan.