Review Grand Whiz Hotel Trawas, Bonus Jungle Cafe

Review Grand Whiz Hotel Trawas dengan Pemandangan Gunung Penanggungan

Siapa sih yang belum tahu dengan Whiz Hotel? Hampir diseluruh kota besar maupun daerah wisata ada salah satu hotel mereka, entah itu whiz capsul hotel, whiz hotel, whiz prime hotel, whiz residence atau grand whiz hotel seperti yang saya review kali ini.

Setelah menjalani kesibukan kerja yang sangat padat, memang harus disempatkan untuk rehat dengan mengerjakan hobi, seperti memancing, berenang, mengunjungi tempat hiburan ataupun sekedar menginap di tempat yang sejuk dan asri.

Kalau saya, lebih senang untuk menginap di kota lain, meskipun hanya dilakukan dalam waktu semalam, itu sudah terasa cukup mengobati penat dan capek yang ada di kepala, seperti yang saya lakukan kali ini dengan mereview grand whiz hotel trawas.

Review Grand Whiz Hotel Trawas

Sebelumnya sangat jarang sekali menginap di hotel yang ada di pegunungan dan saya kira grand whiz hotel trawas terletak tidak terlalu ke atas, mungkin ada di wilayah yang agak ke bawah gitu, namun ternyata salah.

Lokasi grand whiz hotel trawas terletak di Jl.Raya Trawas, Jibru, Belik, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto, kurang lebih 15 menit dari air terjun Dlundung.

Baru pertama kali ini saya mengendarai mobil sendiri menuju ke puncak Trawas, rasanya bikin whiz-whiz, karena terdapat beberapa belokan yang tajam dengan tanjakan yang curam sehingga perlu lebih berhat-hati.

Niat awal kesini sih, pada waktu siang gitu sambil nongkrong sebentar di Jungle Cafe, tetapi yang namanya pekerjaan inginnya ngikut terus, jadinya molor baru sampai sini sekitar pukul 17:30 WIB.

Pak satpam yang ramah langsung mengarahkan untuk tempat parkir, kemudian saya langsung menuju lobby untuk proses check in, sayangnya harus menunggu terlebih dahulu kurang lebih 15 menit untuk disiapkan kamarnya.

Kesan pertama masuk lobby memang bangunan terlihat tua namun masih tetap elegan, setelah melihat ke kolam renang ternyata ada pemandangan yang sangat menarik dan masih terlihat sangat jelas yaitu gunung Penanggungan.

Kebetulan kamar yang saya pesan type superior dan sudah cukup luas juga, sama seperti awal masuk lobby kesan pertama yang didapat dari bangunan ini sudah tua, tapi masih cukup terawat dan berfungsi dengan baik, hanya saja air panas butuh waktu kurang lebih 3-5 menit baru terasa, serta tempat sampah sudah mulai lapuk harusnya diganti dengan yang baru.

View yang di dapat dari kamar ini sangat bagus, terlihat jelas gunung Penanggungan serta terhubung dengan teras di belakang kamar, selain itu juga ada taman yang luas dan bisa langsung menuju ke Jungle Cafe melalui pintu belakang.

Sayangnya, di kamar ini jaringan wifi maupun selular sangat susah, kadang nyambung kadang juga putus, lebih ke tidak bisa digunakan sih.

Untuk jumlah kamar yang tersedia kurang tau sih, namun grand whiz hotel trawas ini sepertinya memiliki 3 lantai, untuk menuju setiap lantainya menggunakan tangga, tanpa adanya lift dan saya ada di lantai paling bawah.

Setelah meletakkan semua barang, perut sudah mulai terasa lapar dan tadi sempat tanya pak satpam kalau Jungle Cafe sudah tutup bukanya hanya sampai jam 6 sore, mungkin bisa mengunjungi Jungle Camp yang buka sampai jam 8 malam, akhirnya saya coba pergi ke jungle camp yang tidak jauh dari parkir kendaraan.

Jungle Camp Trawas Grand Whiz Hotel

Sudah banyak tenant penjual yang tutup, terlihat sekali sangat sunyi dan sepi, mungkin karena sudah masuk waktu akan close order dan hanya ada 1 tenant yang buka, sepertinya tadi sore juga habis hujan di daerah sini, terlihat dari bekas air hujan yang membasahi tempat camp.

Untuk masakan yang disediakan juga cukup enak dengan harga yang wajar, penjualnya juga melayani dengan baik.

Breakfast Grand Whiz Hotel Trawas

Rasanya ada yang kurang lengkap, jika menginap di hotel namun tidak merasakan breakfast. apalagi makan sambil melihat gunung di dekat kolam renang.

Menu yang disajikan di grand whiz hote Trawas ini tergolong bervariasi, mulai dari nasi goreng, aneka mie, nasi krawu, ayam, bubur dan juga hidangan buah, roti, belum lagi minuman kopi, teh, air putih, beberapa jus buah juga tersedia.

Untuk rasa makanan cukup baik, penyajinya juga gercep untuk menambah makanan yang sudah habis dan membereskan tempat makan yang sudah selesai digunakan.

Jungle Cafe Trawas Mojokerto

Baru setengah jam di buka, pengunjung jungle cafe sudah banyak yang berdatangan, apalagi ngopi sambil ditemani musik akustik dengan pemandangan gunung Penanggungan, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Ada banyak sekali menu makanan dan minuman yang disediakan, mungkin bisa lihat langsung di instagram officialjunglecafe, untuk menunggu makanan datang cukup lumayan lama, saya pesan jungle toast ice cream harus menunggu kurang lebih 20 menit.

Demikian sedikit review grand whiz hotel trawas dari saya, mungkin lain waktu bisa coba untuk mengunjungi tempat ini lagi, sepertinya jika datang dengan keluarga yang lebih banyak atau teman-teman jadi lebih asyik dan seru karena ramai.

Ow iya, untuk harga sewa hotel mulai dari Rp. 500 ribu sampai dengan Rp. 600 ribu per malam, sudah termasuk breakfast. Dan tidak jauh dari grand whiz hotel sebenarnya ada wahana taman Kelinci, tetapi sayang sekali waktu saya kesana masih tutup, karena bukanya hanya hari Sabtu, Minggu dan hari libur, selain itu tutup.