Tana Toraja memang sudah terkenal mulai dari adat istiadat, budaya, upacara, kopi hingga objek wisatanya yang selalu dapat memanjakan mata bagi para wisatawan yang datang.
Maka dari itu jika kita membahas keindahan Tana Toraja pastinya tidak akan ada habisnya. Bagi warga Indonesia sendiri jangan sampai tidak mengunjungi kampung lolai Toraja, karena turis dari dalam dan luar negeri saja sering mengunjungi tempat ini apalagi saat ada upacara kematian.
Hari kedua saya di Pare-Pare, kami berniat untuk mengunjungi kampung lolai Toraja ‘Negeri di Atas Awan’ bersama teman-teman, alasan disebut negeri di atas awan karena kampung lolai Toraja berada pada ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.
Letak tempat wisata ini berada di Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Selain itu, para pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan alam spektakuler dan matahari terbit di pagi hari.
Kami berangkat dari kota pare-pare sekitar pukul 24.00 WITA dan sampai di kampung lolai pada jam 06.00 pagi, jalanan yang berkelok dan jurang sama sekali tak terhiraukan mungkin karena suasana yang gelap pada malam hari.
Belum lagi ketika sudah sampai di atas, kami harus lebih berhati-hati karena jalanan sangat becek dan licin. Saat pagi hari kita sudah disambut embun dan kicauan suara burung.
Selain itu pemandangan alam yang sangat sejuk membuat kami ingin segera keluar dari mobil, belum lagi rumah-rumah Tongkonan khas warga Toraja yang begitu asri untuk dipandang.
Sampai juga di kampung lolai Toraja, hujan sudah redah dan bekas genangan air hujan pun masih tersisa sedikit-sedikit, tak menyangka di tempat tujuan sudah banyak parkiran mobil yang ingin melihat Negeri di Atas Awan ini.
Mungkin juga ada yang sudah bermalaman disini, karena di tempat ini disediakan penginapan rumah Tongkonan sebagai homestay, kalian bisa saja menyewanya atau juga bisa membawa tenda sendiri jika ingin bermalaman di sini.
Kampung lolai merupakan tempat yang sangat cocok untuk dikunjungi, hampir seluruh wilayah dipenuhi oleh hamparan awan. Meski tak terlihat matahari terbit karena cuaca yang mendung, kami sudah sangat puas akan keindahan kampung lolai Toraja ini.
Keindahan alam kampung ini semakin terasa eksotis saat ditemani dengan secangkir kopi toraja yang di jual salah satu warung milik warga sembari menikmati pisang goreng kami mengobrol kesana-kemari untuk mencari rute perjalanan selanjutnya.
Di tempat ini juga ada beberapa barisan tongkonan yang dinamai Tongkonan Lempe.